Postingan

There’s Wrong

Hai teman-teman, saat saya menulis ini, saya sedang ingin mengutarakan perasaan saya yang tak bisa saya katakan langsung kepada kedua orang tua saya.     Hari ini saya menyadari, bahwa ternyata hanya SAYA yang selama ini berusaha memperbaiki semuanya. Dulu, ketika saya belajar sosiologi di kelas, guru saya membahas tentang perubahan sosial yang cukup menakjubkan. Alhasil saya mulai membangun mimpi saya sepulang saat hari itu saya belajar.    Mimpi saya yang pertama. Saya mempunyai mimpi untuk tak lagi melanjutkan apa yang sudah kedua orang tua saya lakukan. Dari mulai pengetahuan agama, tingkat pendidikan, bahkan pernikahan. Kedua orang tua saya minim pengetahuan agama, dan akhirnya hanya mampu menyekolahkan anak di sekolah agama, tanpa adanya sentuhan psikologis  dari kedua orangtua saya. Itu terlihat juga dari cara kerja kedua orang tua saya dalam pengasuhan dan hubungan seksualitasnya. Ayah saya berselingkuh dan Ibu saya selalu sibuk untuk menjadi FBI, m...

TENANG

Ini salahku ketika aku terlalu larut dalam permainan. Tapi betapa baiknya Tuhanku yang masih mengingatkan. Bahwa diriku, dirinya, dan semua orang yang kusayangi hanyalah miliknya. Ditamparnya diriku oleh kenyataan ayat-ayat Tuhan. Bahwa semua akan kembali menjadi segumpal darah. Kini, aku terima segala hal di depan. Kini, aku terima segala bentuknya. Kini, aku pasrahkan segalanya. Kucoba untuk menjadi tenang.

HARI

Aku ingin menciptakan suatu hari. dimana di hari itu, aku tidak akan memaafkan manusia lain, selain diriku. di hari itu, aku akan abai terhadap hal kecil yang dilakukan siapapun.  tidak ada apresiasi atau pujian hangat untuk penyemangat.  di hari itu, aku hanya akan peduli pada diriku sendiri. di hari itu juga, aku tidak akan membalas pesan dengan cepat.  tidak akan aku mengkhawatirkan siapapun.  tidak akan aku menjaga hati.  tidak akan aku mengabari kemana aku pergi dan kembali. tidak akan aku perhatikan orang lain, selain diriku. tidak akan aku menunggu bersabar tersenyum bahkan berbaik hati.  kekejaman ini aku dapat di hari-hari yang tak pernah Aku buat. diabaikan, tidak berharga, tidak ada kata maaf, atau memberi ucapan selamat. di hari itu, aku Hanya akan meluapkan kemarahan untuk siapapun yang membatasiku. aku akan mengepalkan tangan di hadapan wajahmu, dan bicara lantang, "Aku tidak peduli!"

RUANG TUNGGU

suatu hari nanti, Hanya akan ada dua kabar besar yang akan bisa kalian dengar. tentang kepergianku atau, tentang kematianku. saat itulah, tak satupun mata berpaling dariku.

LELAH

Ada pesan dari semesta, Katanya, ada yang bisa mengalahkan cinta. Yaitu, lelah.

DUNIA TERBALIK

Sekali saja, aku ingin berada tepat dimana kau berdiri saat ini. Aku ingin tak peduli dengan hal-hal kecil. Seperti mengucapkan selamat pagi kepada dunia, atau selamat mimpi indah, atau sekedar berkata aku mencintaimu. Aku ingin meninggalkan semua hal tentang apresiasi dan menghargai hal-hal yang dilakukan, walaupun hanya sekedar berkata aku sangat merindukanmu. Aku ingin tak menghawatirkan hal-hal kecil, lagi. Aku ingin bebas, lagi. Aku pikir aku terlalu menjadi manusia yang baik. Aku rasa aku terlalu bermurah hati untuk selalu menanjungmu, menghargaimu. Hingga kau melewatkanku, bahkan aku melewatkan diriku sendiri.  Bagaimana? Jika duniamu, ada ditanganku? Kita balik untuk sesaat? Aku ingin merasakan apa yang kau rasakan, sebentar saja.  June,

BERISIK

Bukankah semua tentang waktu? Bahwa semuanya dipermainkan oleh waktu, menunggu waktu yang tepat, akan ada waktunya, mati ada waktunya, nanti ada waktunya, waktu, waktu, dan waktu.  Bukankah semua hanya tentang sabar? Sabar ya, nanti ada saatnya. Sabar ya, nanti ada buah manis yang dipetik.  Harus kembali lagi menambahkan kata sabar dalam waktu. Tak salah jika banyak manusia yang gila karena kesabarannya terlanjur habis. Bahwa benar banyak manusia yang terlalu menguji kesabaran manusia yang lain.  Bukankah semuanya tentang saling? Seharusnya manusia saling menguntungkan? Saling tepat waktu? Saling mengisi? Saling sabar? Saling baik? Saling cinta? Saling, saling, dan saling? Jadi apa sebenarnya yang salah? tak tau Waktu? tak Sabar? Atau tak saling? June,